Rabu, 16 Agustus 2017

Efek Narkoba Pada Otak Dapat Menyebabkan Kebutaan Sampai Kerusakan Saraf.



Sudah banyak orang tahu jika kesenangan yang di dapat dari narkoba itu hanya bersifat sementara,  tapi memilki dampak jangka panjang, tak terkecuali untuk otak, narkoba akan mempengaruhi kerja otak yang berfungsi sebagai pusat kendali tubuh. Lalu apa yang akan terjadi pada otak jika penggunaan narkoba tidak segera di hentikan?. Berikut penjelasannya.

Pengaruh narkoba pada otak sangat besar, otak akan mengami depresansia, hal ini akan berakibat pada kerja otak seperti menimbulkan rasa kantuk, karena efek kerja narkoba jenis ini akan menurunkan kesadaran otak kamu. Jenis narkoba ini ataralain  opioida seperti candu, morfin, heroin, petidin), obat penenang (sedativa dan hipnotika) seperti pil BK, Lexo, Rohyp, MG dan alkohol.

Kenapa narkoba memberi efek kenikmatan?. Jawabannya adalah karena narkoba memberi pengaruh pada bagian otak yang bertanggung jawab atas kehidupan perasaan atau yang di sebut dengan sistem limbus. Narkoba akan memberi efek pada hipotalamus yang merupakan bagian dari sistem limbus yang memilki fungsi memberi kenikmatan.

Selain itu narkoba juga memberi efek seperti segar dan semangat kembali. percaya diri meningkat serta hubungan dengan oranglain menjadi lebih akrab, efek ini di sebut dengan stimulan karena fungsinya yang dapat memicu kerja otak. Selain memberi efek tadi, narkoba jenis ini pun adapat berakibat kamu tidak bisa tidur, gelisah, jantung berdebar lebih cepat, dan tekanan darah meningkat,. jenis narkoba ini meliputi  amfetamin, ekstasi, shabu, kokain, dan nikotin yang terdapat dalam tembakau.

Sedangkan naroba jenis ganja dan LSD, akan memberi efek seperti halusinasi atau bisa di sebut juga dengan halusinogen, yang berpengaruh pada persepsi ruang dan waktu dan meningkatkan daya khayal.

Narkoba bekerja seperti zat kimia yang sama dengan otak yang bernama neurotransmitter yaitu berpengaruh pada sambungan sel saraf dengan saraf lainnya, yang nantinya akan memilijki efek mengubah prilaku, perasaan dan pikiran orang yang mengkonsumsi zat ini. Sementara neurotransmitter yang memberi efek ketergantungan di sebut dengan dopamin.

Sedangkan pengaruh narkoba pada sistem saraf akan di jelaskan melalui penjelasan di bawah ini.

  1. Gangguan saraf sensorik. Gangguan ini menyebabkan rasa kebas dan penglihatan buram hingga bisa menyebabkan kebutaan.
  2. Gangguan saraf otonom. Gangguan ini menyebabkan gerakan yang tidak dikehendaki melalui gerak motorik. Sehingga orang yang dalam keadaan mabuk bisa melakukan apa saja di luar kesadarannya. Misalnya saat mabuk, para pemakai ini bisa mengganggu orang, berkelahi dan sebagainya.
  3. Gangguan saraf motorik. Gerakan ini tanpa koordinasi dengan sistem motoriknya. Contohnya seperti orang lagi ‘on’, kepalanya bisa goyang-goyang sendiri, gerakannya baru berhenti jika pengaruh narkobanya hilang.
  4. Gangguan saraf vegetatif. Hal ini terkait bahasa yang keluar di luar kesadaran. Tak hanya itu, efek narkoba pada otak bisa menimbulkan rasa takut dan kurang percaya diri jika tidak menggunakannya.

Jika pemakaian tidak segera di hentikan, narkoba akan secara perlahan merusak sistem saraf di otak, mulai dari ringan sampai permanen. Narkoba akan berakibat pada kebutaan, gangguan kesadaran, atau kamu bisa di penjara karena penggunaan narkoba.

Seperti yang sudah sedikit di jelaskan di atas mengenai narkoba yang memberi efek ketergantungan, karena kandungan yang narkoba miliki mempunyai efek seperti zat kimia neurotransmitter dopamin yang berada di otak.

Sel-sel otak akan memberi kenikmatan saat mengkonsumsi narkoba yang nantinya akan menjadi sebuah prioritas yang di cari otak karena di anggap menyenagkan . Otak mengalami kesalahan karena beranggapan bahwa hal itu adalah suatu kebutuhan pokok dan karena itulah kenapa narkoba memberi efek ketergantungan.

Saat kebutuhan pemakaian tidak terpenuhi timbul gejala seperti mirip orang sakit flu berat, yaitu hidung berair, keluar air mata, bulu badan berdiri, nyeri otot, mual, muntah, diare, dan sulit tidur atau di sebut dengan sakau opioida yang si akibatkan narkoba jenis heroin, karena penggunaan obat yang di kurangi atau di hentikan.

Di dunia banyak di temukan selebriti yang mengalami overdosis penggunaan narkoba, kenap hal ini terjadi?, semakin bertambahnya waktu penggunaan dosis narkoba yang di butuhkan tubuh akan semakin meningkat. Hal ini menyebabkan peningkatan intoleransi tubuh sehingga pemaki tidak dapat mengontrol penggunaannya dan cenderung untuk terus meningkatkan dosis pemakaian sampai akhirnya tubuh mengalami dimana tidak bisa menerima lagi hal inilah yang di sebut dengan overdosis.

Jika pemakaian narkoba terus berlanjut akan berakibat pada kerusakan saraf, yang berakibat pada kecacatan permanen yang sulit untuk di perbaiki.

Makanan Yang Bisa Memicu Depresi.



Selain kegiatan sehari-hari yang bisa menimbulkan depresi, ternyata makanan pun bisa menyebabkan kamu megalami depresi. Banyak studi menyebutkan bahwa salah faktor pemicu depresi adalah makanan. Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga asupan nutrisi demi kesehatan fisik maupun mental.

Depresi merupakan gangguan mental yang disebabkan oleh ketidakseimbangan zat kimia di otak. Beberapa gejala dari depresi di antaranya selalu letih namun tidak bisa tidur, tidak ingin melakukan apa pun, dan kesedihan yang berlanjut.

Untuk mengobati depresi ada beberapa cara yang bisa di lakukan seperti terapi psikologis atau menggunakan obat-oabatan, namun mencegah lebih baik dari pada mengobati kan, jadi sebelum kamu mengalami lebih baik kamu mengatahui hal-hal apa saja yang dapat meicu depresi itu sendiri, termasuk beberapa makanan di bawah ini, kandungan yang terkandung di dalamnya lah yang dapat memicu depresi muncul.

Berikut ini beberapa makanan yang dapat menimbulkan depresi :

1.  Kafein.



Makanan yang memilki kafein di dalamnya yaitu kopi, teh, ataupun coklat. Memilki potensi membuat orang lebih mudah depresi jika di konsumsi adalam jumlah banyak, untuk itu bujaklah dalam mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein di dalamnya.

2.  Makanan tinggi garam dan gula.



Sebagaian orang percaya bahwa makanan asin bisa membuat mood kembali baik. Namun walaupun begitu kamu harus tetap bijak dalam mengkonsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi, karena dapat berpengaruh pada aspek-aspek dari sistem saraf, dan dapat menyebabkan keletihan sehingga bisa membuat orang makin depresi.

Selain makanan dengan kandungan garam tinggi, makanan tinggi gula pun dapat memilki dampak yang sama, saat orang mengkonsumsi makanan manis bisa mneyebabkan wanita samakjn depresi, Hal ini di karenakan karena konsumsi gula berlebih dapat mempengaruhi kerja otak yang dapat menyebabkan penurunan konsentrasi.

Sealain itu pemanis buatan juga memilki dampak buruk untuk otak, di samping hal positive karena memilki kadar kalori yanglebih rendah dari gula alami, ternyata pemanis buatan dapat menyebabkan insomnia, sakit kepala, dan perubahan mood, ketiga hyal inilah yang daapt memperburuk kondisi depresi.

3.  Alkohol



Alkohol memang meberi efek tenang dan membuat penderita defresi daapt lebih mudah tidur serta melupakan masalah, namun efek itu hanya sementara. Setelah efek alkohol hilang kamu akan merasakan kembali bahkan lebih dari sebelumnya, hal ini lah yang akan memicu timbulnya depresi.

Untuk menjauhkan kamu dari depresi lakukan pola hidup sehat, perhatiakan setiap asupan nutrisi yang masuk kedalam tubuh kamu dan jangan lupa untuk berolahraga secara teratur.

Selasa, 15 Agustus 2017

Menjaga Kerja Otak Agar Tetap Optimal.




Jika di ibaratkan otak itu seperti mesin mobil, yang akan mengalami kerusakan jika tidak di panaskan. Hal itupun berlaku untuk kerja otak, jika otak tidak dijaga dengan baik otak akan mengalami penurunan fungsi dan hal ini dapat memberi efek kepada tubuh kamu. Dan dengan bertambahnya usia otak pun akan mengalami penuaan, ukuran otak akan semakin mengecil seiring dengan bertambahnya usia manusia,

Lalu hal apa yang bisa dilakukan untuk menjaga otak tetap bekerja dengan baik, di bawah ini ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menjaga fungsi dan kerja otak, berikut ini cara-caranya :

1.  Olahraga otak.


Selain olahraga fisik ternyata otak juga bisa melakukan olahraga, permainan yang mengasah otak seperti bermain puzzle bisa kamu lakukan untuk melakukan olahraga ini. Selain itu kamu bisa melakukan kegiatan lain dengan menggunakan tangan kiri untuk kamu yang sering menggunakan tangan kanan untuk menciptakan hubungan saraf yang baru.

2.  Tingkatkan variasi aktifitas.


Kamu bisa melakukan aktifitas fisik yang menuntut kekompakan seperti bermain sepakbola, basket, atau olahraga dan kegiatan lainnya yang menuntut kamu melakukannya secara bersam-sama, hal ini akan berdampak baik kesehatan selain fisik, aktifitas yang demikian dapat juga melatih otak kamu.

3.  Konsumsi makanan yang baik untuk otak.


Makanan yang banyak mengandung nutrisi untuk otak seperti omega-3 dan vitamin B, Bisa kamu konsumsi untuk menjaga kesehatan otak, ikan salmon bisa kamu jadikan menu makan untuk bisa mendapatkan zat gizi yang di butuhkan, selain makanan alami zat ini pun bisa kamu dapatkan dari suplemen yang di jual bebas di pasaran , namun ingan sebelum kamu mengkonsumsi obat-obatan konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter terkait.

4.  Bersosialisasi.


Menjalin hubungan sosial dengan masyarakat sekitar banyak menguntungkan untuk kebaikan kamu, selain bisa menjalin hubungan baik dengan orang sekitar bersosialisasi juga memilki dampak yang baik untuk mensti,ulasi otak melalui banyak bentuk rangsangan.

Kegiatan bersosialisasi banyak yang bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan menjadi seorang relawan. Penelitian menunjukan bahwa menjadi relawan dapat menurunkan kadar stres, meningkatkan funsi otak serta,  memberi dampak baik bagi psikologis kamu.

Bagaimana mudah bukan? nah mulai dari sekarang mulailah jaga kesehatan otak kamu dengan rutin melakukan kegiatan positive yang bisa meningkatkan kesehatan dan fungi otak. Jauhii hal-hal seperti alkohol, rokok, dan narkoba yang akan membuat otak kamu semakin rusak dan kehilangan fungsinya.

Pemicu Efilepsi Terjadi Dan Cara Pencegahannya.


Efilepsi terjadi karena implus listrik yang terjadi secara berlebihan sehingga menimbulkan efek pada tubuh seperti kejang.

Selama ini orang di luar belum mengetahui penyebab yang sebenarnya kenapa efilepsi bisa terjadi, banyak kesalahan yang terjadi saat memberi penolongan pertama pada penderita efeilepsi, misalnya penderita akan di beri sendok yang diletakan pada mulut untuk menghindari lidah atau bibir tergigit saat efeilepsi kambuh. Padahal saat efilpsi kambuh jangan ada satupun benda yang masuk kedalam tubuh termasuk sendok.

Sebelum mengetahui apa saja yang menjadi openyebab efilepsi terjadi, kami akan memberi petunjuk pencegahan yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa terhindar dari penyakit efilepsi, berikut cara-caranya :

  • Perbanyak jam tidur setiap malam, cobalah untuk mengatur jadwal tidur yang teratur, dan melakukan dengan disiplin
  • Anda bisa mencoba untuk mengatur stress dan mempelajari teknik relaksasi yang bisa menenangkan otak, tubuh serta pikiran guna mencegah epilepsi muncul.
  • Hindari mengonsumsi narkoba dan alkohol
  • Hindari cahaya yang terang, lampu kelap-kelip, dan rangsangan visual lainnya yang bisa memicu kaget
  • Kurangi waktu Anda menonton TV dan berada di komputer
  • Kurangi bermain video game
  • Terapkan pola makan sehat dan diet untuk mencegah epilepsi 

Nah untuk mengindari efilepsi terjadi kamu harus mengetahui hal-hal apa saja yang membuat efilepsi itu sendiri kambuh, karena dengan begitu kamu tahu cara bagaimana cara pencegahan yang baik dan benar, berikut ini beberapa akibat yang dapat menimbulkan efilepsi.

1. Kadar gula darah sedang turun.

Saat gula darah turun tubuh akan mengalami keadaan yang di sebut hipoglikemia yang membuat otak mengalami masalah, dan saat gula darah turun itulah tak jarang efilepsi bisa saja terjadi. Penderita diabetes lebih rentan mengalami kejang karena penggunaan dari obat diabetes (insulin, sulfonylurea).

2.  Di bawah panas sinar matahari.

Ketika kamu berada di bawah panasnya sinar matahari, tubuh akan mengalami kesulitan untuk mendinginkan tubuhnya sendiri, hal ini yang bisa menjadi pemicu gejala efilepsi muncul dan akan berakibat kejang pada tubuh.

3.  Minum alkohol.

Jika kamu pengguna alkohol, segera hentikan pemakaiannya, karena akan berdampak buruk pada kerja otak, kamu akan mengalami terganggunya aktifitas elektrik di dalam otak yang akan memicu kejang.

4.  Sedang mengkonsumsi obat-obatan.

Obat antidepresan bupropion, memiliki efek samping yang dapat mempengaruhi kerja otak yang dapat memicu kejang, selain itu obat antibiotik seperti penisilin, dan kuinolon dan obat anti nyeri juga di percaya adapat meningkatkan resiko kejang.

5.  Kurang tidur.

Dr. Rao juga mengatakan, kalau jam tidur yang sedikit bisa menjadi pemicu kejang epilepsi. Memang belum diketahui alasan pastinya, namun tidur merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Tidur juga bersifat restoratif, yaitu saat tidur tubuh mampu memperbaiki sel-sel yang rusak dan memulihkan energi tubuh.

Nah untuk menghindari resiko kejang, lakukan pencegahan di atas, perbaiki pola hidup jauhi hal-hal negatif yang dapat meningkatkan resiko kejang ataupun resiko penyakit lainnya.

Manfaat Menggunakan Selimut Tebal Untuk Kesehatan Mental.



Selain membuat tubuh terasa hangat dan terhindar dari rasa dingin yang berasal dari cuaca atau alat pendingin ruangan, ternyata selimut tebal memilki manfaat lain yang tidak kita duga. Selimut tebal menurut para ahli di percaya dapat mengatasi gangguan rasa cemas, insomnia, bahkan terapi untuk anak-anak autisme.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh  Occupational Teraphy of Mental Health di tahun 2008 yang diterbitkan dalam Journal Australian Phsychiatry, penggunaan selimut tebal dapat memberi pengaruh kepada penurunan stres dan mengurangi kecemasan pada orang atau pasien. Selimut berat dan tebal akan memberi efek Deep pressure touch stimulation atau DPTS.

Deep pressure touch stimulation adalah reaksi tubuh seperti mendapatkan pijatan dan tekanan yang di berikan pada tubuh, efek ini akan membuat saraf menjadi lebih rileks. Hal ini bisa dijadikan sebagai terapi non obat yang manjur untuk membuat tidur lebih berkualitas dan santai dengan alami,

Unit psikiatris, trauma, geriatris, dan unit rumah sakit pediatrik juga menggunakan selimut tebal untuk menenangkan pasien yang mengalami masalah kecemasan untuk membuatnya bisa tidur nyenyak. Dengan cara yang sama seperti menggendong bayi, berat dan tekanan dari selimut tebal ini juga dapat membuat orang dewasa merasa nyaman dan lega.

Ketika tubuh mengalami tekanan, hormon yang memproduksi serotin pada otak yang berfungsi sebagai neurotransmitter yang mengatur beberapa fungsi otak termasuk suasana hati dan tidur.

Ketika secara alami serotonin berubah menjadi melatonin, tubuh pun mendapatkan isyarat untuk beristirahat. Berat dari selimut ini digunakan sebagai terapi sentuhan dan bertindak sebagai reseptor sentuhan tekanan yang berlokasi di seluruh tubuh. Ketika reseptor tersebut dirangsang, tubuh akan merasa rileks dan lebih merasa aman.

Lalu berapa kriteria berat selimut yang di anjurkan?. Jawabannya berat selimut tergantung pada bagaimana keadaan pengguna, sementara berat yang di anjurkan untuk anak-anak adalah 10% dari berat badannya di tambah dengan 0,5 kg. Namun untuk memastikan berat yang sebenarnya kamu bisa berkonsultasi dengan sokter atau ahli trapi.

Untuk orang dengan gangguan pernapasan, peredaran darah, masalah pengaturan suhu tubuh, atau dalam masa pnyembuhan pasca operasi, terapi ini tidak di sarankan karena akan menyebabkan gangguan kesehatan.

Meskpun banyak dampak positive kesehatan yang di dapatkan dari terapi selimut tebal ini, sebagian orang ada yang masih meragukannya, selimut tebal di anggap tidak cocok di gunakan oleh anak-anak dan remaja karena beratnya yang berbeda dengan selimut biasa. Untuk itu masih banyak yang hasus di perbaiki atau bahkan di uji kembali bagaimana solusi terbaik untuk penggunaan selimut untuk terapi mental.

Kamis, 10 Agustus 2017

Mengenal Lebih Apa Itu Skizofrenia.



Sebagian orang pasti masih asing dengan istilah medis Skizofrenia atau dalam bahasa kita bisa di sebut dengan gangguan mental. Skozofrenia adalah gangguan mental kronis yang dapat membuat penderitanya mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan prilaku, kondisi ini bisa terjadi sangat lama oleh karena itu kenapa gangguan ini di sebut dengan gangguan mental karena tidak bisa mana yang kenyataan atau hanya pikirannya sendiri.

Laki-laki dan perempuan di usia sekitaran 15-35 tahun adalah usia rentan terkena gangguan mental ini, untuk di indonesia sendiri di perkirakan ada sekitar 400 ribu orang yang menderita gangguan mental ini.

Hal ini di karenakan karena akses dan pelayanan terhadap kesehatan jiwa ini belum memadai, akibatnya keluarga yang salah satu anggota nya mengalami gannguan mental ini memperlakukan mereka dengan cara memasung mereka di karenakan akses yang masih belum memadai.

Penyebab Skizofrenia.

Untuk penyebab pastinya para ahli belum bisa memastikan penyebab yang sebenarnya kenapa skizofrenia dapat terjadi, namun dari berbagai penelitian kondisi ini kemungkinan terbesar terjadinya gangguan ini, akibat kombinasi dari faktor psikologis, fisik, genetik, dan lingkungan.

Diagnosis Dan Pengobatan Skizofrenia.

Penyakit skizofrenia akan terdeteksi pada diri pasien jika :

  • Mengalami halusinasi, delusi, bicara meracau, dan terlihat datar secara emosi.
  • Mengalami penurunan secara signifikan dalam melakukan tugas sehari-hari, termasuk penurunan dalam produktivitas kerja dan prestasi di sekolah akibat gejala-gejala di atas.
  • Gejala-gejala di atas bukan disebabkan oleh kondisi lain, seperti gangguan bipolar atau efek samping penyalahgunaan obat-obatan.

Dalam mengobati skizofrenia, dokter biasanya akan mengombinasikan terapi perilaku kognitif (CBT) dengan obat-obatan antipsikotik. Untuk memperbesar peluang sembuh, pengobatan juga harus ditunjang oleh dukungan dan perhatian dari orang-orang terdekat.
Meskipun sudah sembuh, penderita skizofrenia tetap harus dimonitor. Biasanya dokter akan terus meresepkan obat-obatan untuk mencegah gejala kambuh. Selain itu, penting bagi penderita untuk mengenali tanda-tanda kemunculan episode akut dan bersedia membicarakan kondisinya pada orang lain.

Melakukan tindakan dengan membawa penderita lebih cepat ke psikiater adalah jalan terbaik, karena dengan mengetahui lebih dini tentang gangguan mental ini, maka akan lebih cepat pula memberi penanganan yang terbaik untuk penderita,

Senin, 07 Agustus 2017

Penjelasan Meningitis, Gejala, Pencegahan Dan Penanganan.




Saat musim haji seperti ini mungkin kamu sering mendengar istilah vaksin meningitis, namun sebelum kita mengetahui lebih tentang meningitis, tidak ada salahnya jika kami menjelasakan informasi tentang meningitis terlebih dahulu.

Baru-baru ini menurut data kedokteran anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumoalam satu tahun (Oktober 2003 hingga Oktober 2004) jumlah bayi penderita meningitis bakterialis berjumlah 18 jiwa dari total 3289 kelahiran dengan memenuhi kriteria positif pada pemeriksaan kultur cairan sumsum tulang belakang dan gambaran pleiositosis (peningkatan jumlah sel darah putih pada cairan sumsum tulang belakang).

Meningitis di akibatkan oleh infeksi yang meyerang otak pada bagian meninges (selaput pelindung) yang melindungi otak dan saraf tulang belakang yang akan menyebabkan pembengkakan pada bagian tersebut. Gejala awal yang hasru di waspadai adalah demam, sakit kepala, dan leher yang tersa kaku datang secara bersamaan.


Gejala meningitis yang terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak mempunyai gejala yang berbeda, gejala yang sering terjadi pada anak-anak meliputi hal-hal berikut.


  • Mereka mungkin merasa gelisah, tapi tidak ingin disentuh
  • Demam tinggi dengan tangan dan kaki terasa dingin
  • Menangis seperti melengking (high pitched cry) secara terus menerus
  • Terlihat bingung, lemas, dan kurang responsif
  • Beberapa anak akan mudah mengantuk dan sulit dibangunkan
  • Mungkin ada ruam merah yang tidak hilang ketika gelas digulirkan dengan sedikit ditekan di atasnya
  • Menolak menyusu atau makan disertai muntah
  • Kejang-kejang

Adapun gejala meningitis yang terjadi pada anak-anak yang lebih besar, remaja, dan orang dewasa, meliputi:

  • Muntah-muntah
  • Sakit kepala parah
  • Leher kaku
  • Demam dengan tinggi suhu 38°C atau lebih dengan kaki dan tangan terasa dingin
  • Napas cepat
  • Sensitif terhadap cahaya atau fotofobia
  • Ruam kulit berupa bintik-bintik merah yang tersebar (tidak terjadi pada semua orang)
  • Kejang-kejang

Tidak semua orang dapat merasakan gejala di atas, namun jika ada orang di sekitar kamu yang mengalami hal-hal di atas segeralah ajak mereka ke rumaha sakait terdekat.


Secara umun dan penyebab terjadinya meningitis di bagi menjadi 5 bagian yaitu :


1.    Meningitis bakterialis

Meningitis jenis ini disebabkan bakteri dan menyebar melalui kontak jarak dekat. Jika tidak ditangani, bisa menyebabkan kerusakan otak parah, kehilangan indera pendengaran dan menimbulkan infeksi pada darah (septikemia). Penderita meningitis bakterialis kebanyakan bayi berusia di bawah satu tahun.

2.    Meningitis virus

Sedangkan penyebab meningitis virus adalah virus yang bisa menyebar melalui batuk, bersin dan lingkungan yang tidak higienis. Meningitis virus memiliki kesamaan gejala dengan flu. Anak berusia di bawah lima tahun dan seseorang dengan sistem kekebalan tubuh lemah memiliki risiko lebih besar untuk tertular meningitis virus.

3.    Meningitis jamur

Meningitis jamur biasanya merupakan hasil dari menyebarnya jamur di sumsum tulang belakang melalui aliran darah. Resiko seseorang terkena meningitis jamur akan meningkat ketika sistem kekebalan tubuhnya terganggu, seperti pada penderita HIV dan kanker. Beberapa gejala meningitis jamur adalah penderita akan sensitif terhadap cahaya dan merasa kebingungan.

4.    Meningitis parasit

Meningitis jenis ini disebabkan oleh parasit yang biasanya masuk ke dalam tubuh melalui hidung. Amuba yang menyebabkan meningitis parasit umumnya adalah Naegleria fowleri. Amuba ini biasanya ditemukan pada danau, sungai air tawar yang bersuhu hangat, sumber air panas bumi, kolam renang yang tidak dirawat, pemanas air dan tanah.

5.    Meningitis Non-infeksi

Ada lebih dari satu faktor penyebab meningitis non-infeksi. Meningitis jenis ini tidak menular dan memiliki gejala umum yang sama seperti meningitis jenis lainnya. 


Penganan Meningitis :


Jika kamu atau orang di sekitar kamu terdeteksi terkena meningitis segeralah pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penaganan secepatnya, karena akan sangat berbahaya bila meningitis di biarkan, Hal yang pertama akan di lakukan dokter, adalah dengan melakukan tindakan pemeriksaan untuk mencari tanda-tanda apakah itu meningitis atau septikimia (infeksi darah) bahkan tanda luka yang terinfeksi di sekitar kepala, telinga, tenggorokan, dan kulit di sepanjang tulang belakang.

Gejala meningitis sangat sulit di bedakan, karena gejalanya yang hampir sama dengan gejal flu pada biasanya. Jika gejala meningitis terjadi pada anak-anak segeralah bawa mereka ke IGD, jangan menunggu sampai ruam ungu datang karena tidak semua orang mengalaminya.


1.   Pengobatan Meningitis.

Pengobatan penyakit meningitis berbeda-beda tergantung jenis dan seberapa parah meningitis yang di derita, bila masih dalam tahap awal pasien akan di rawat selama beberapa minggu dengan pemberian obat pereda sakit kepala, sedangakan untuk jenis meningitis bakterialis biasanya akan di rawat dengan pemberian antibiotik atau obat tertentu yang bisa mengatasi infeksi yang di sebabkan oleh bakteri tersebut. Namun jika meningitis yang di derita sudah parah dokter akan memberi tindakan dengan menempatkan pasien di ruang ICU.

2.   Vaksinasi Penyakit Meningitis.

Untuk melakukan pencegahan dari penyakit meningitis, Di Indonesia telah menyedialkan 2 vaksin khusus untuk pencegahan meningitis,  yaitu vaksin meningokokus polysakarida dan vaksin meningokokus konjugat. Vaksin meningokokus polysakarida bisa diberikan untuk usia berapa pun dan mampu memberi perlindungan sebesar 90-95 persen. Untuk anak di bawah usia 5 tahun, vaksin ini bisa bertahan 1-3 tahun. Sedangkan untuk dewasa akan melindungi selama 3-5 tahun. Untuk vaksin mengingokokus konjugat hanya untuk usia 11-55 tahun, biasanya diberikan pada jamaah haji dan tidak dianjurkan dijadikan sebagai imunisasi rutin.

Pecegahan awal di samping pemberian vaksin kamu harus menerapkan pola hidup sehat di setiap kegiatan yang kamu lakukan dan menjauhi makanan yang dapat menjadi awal munculnya meningitis, karena selain berpergian ke luar negeri meningitis juga bisa terjadi karena makanan yang di konsumsi sehari- hari..