Rabu, 21 Juni 2017

Apa Itu Apraksia ? - Gejala, Penyebab dan Mengobati


APRAKSIA




Apraksi atau Apraksia (apraxia) adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak bisa lagi melakukan gerakan ketika diminta untuk melakukannya. Kelainan tersebut terjadi bukan karena ada yang salah dengan otot-ototnya, melainkan pada orang. Orang tersebut juga memahami perintah dan ingin membuat gerakan, tetapi tidak dapat secara fisik melakukannya. Apraksi dapat memengaruhi hampir setiap gerakan, termasuk gerakan mata berjalan, berbicara, atau menulis


Gejala Apraksia

Gejala apraksia cukup bervariasi. Berikut adalah gejala aparksia berdasarkan jenisnya.
  1.  
  2. Apraksia bicara – Gejala yang dirasakan adalah sulitnya dalam mengerakkan mulut serta lidah.
  3. Apraksia wajah – Gejala yang dirasakan adalah kesulitan dalam menggerakan otot wajah.
  4. Araksia legan/tungkai – Gejala yag dirasakan adalah sulit mengerakkan kaki maupu tagan.
  5. Apraksia ideomotor – Gejala yang dirasakan adalah ketidak kemampuannya dalam meniruka cara mengguakan benda atau berang tertentu meski memang benda tersebut tak ada masalah. Contoh : meniru orang yang bermain piano dan naik sepeda.
  6. Apraksia ideasional – Gejala yang dirasakan adalah sulitnya melakukan proses sesuatu yang berurutan. Contoh : Mengenakan kaos kaki sebelum megenakan sepatu.
  7. Apraksi KOnstruksional – Gejala yang dirasakan adalah ketidak mampuan dalam menciptakan konstruksi yang sederhana atau hanya sekedar menjiplak sebuah gambar.


Gejala pada Anak ( bayi baru lahir hingga anak usiaya sudah cukup besar) :

  1. Anak mengalami kesulitan ketika harus mengucapkan konsonan dan vokal. Ia tak bisa mengucapkan konsonan maupun vokal tertentu.
  2. Anak mengalami kesulitan ketika harus menggabungkan sumber suara yang berbeda dengan tujuan untuk pembentukan kata.
  3. Anak mengalami kesulitan ketika harus menghasilkan perkataan yang bisa orang lain pahami; dalam hal ini ada sedikit kemiripan dengan kondisi disatria.
  4. Bayi dengan apraksia akan lebih lamban dalam hal kemampuan berbicara. Kemampuan ini akan muncul lebih akhir apabila dibandingkan dengan bayi-bayi seumurnya.
  5. Anak mengalami kesulitan dalam pengucapan kata-kata, khususnya bila ia ingin berbicara dengan kata-kata yang panjang.



Penyebab Apraksia
Apraksia dapat terjadi pada saat anak berusia berapapun.
Dalam beberapa kasus, anak-anak menderita apraksia sejak lahir, sedangkan di kasus lain apraksia muncul karena dipicu kecelakaan (cedera kepala) atau stroke.

Pengobatan Apraksia

Pengobatan apraksia tergantung pada jenis gejala yang dialami oleh penderita. Pengobatan meliputi terapi bicara, terapi fisik, dan terapi latihan.

Terapi bicara dilakukan bagi mereka yang mengalami apraksia bicara. Terapi ini meliputi pengulangan kata secara terus menerus untuk melatih gerakan mulut, latihan menyusun kata-kata, dan lain-lain.

Jika apraksia disebabkan oleh gangguan yang diketahui, misalnya tumor otak, pengobatan dilakukan untuk mengatasi gangguan tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar